Saat ini semakin banyak ditemui anak-anak yang menjadi korban seksual dari orang dewasa. Apa yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk melindungi anaknya dari kekerasan seksual?
Dulu seorang paedofil diidentikkan dengan seorang laki-laki tua yang kotor dan bersembunyi di dekat lingkungan sekolah. Tapi fakta mengungkapkan bahwa paedofil bisa berasal dari latar belakang, usia, faktor ekonomi dan suku apa saja. Terkadang tidak bisa diduga karakter seperti apa yang menjadi ciri khas seorang paedofil.
Biasanya kepolosan dari anak-anaklah yang digunakan oleh paedofil untuk mencari mangsa. Paedofil ini akan menghabiskan waktu bersama anak-anak seperti menonton televisi dan berbicara sambil memahami bagaimana jalan pikiran dari anak-anak.
Para paedofil ini akan bermain secara perlahan-lahan dan sangat ahli dalam hal kesabaran. Jika berhasil berteman dengan anak-anak, maka mereka bisa mengenal lebih jauh dan dapat memperhitungkan kapan waktu yang tepat untuk menangkap 'korbannya'. Jika paedofil sudah semakin dekat dengan anak-anak, maka dengan sendirinya anak-anak akan sangat mudah percaya pada orang tersebut.
Paedofil biasanya memilih anak yang dianggapnya bisa menjadi sasaran empuk, yaitu anak-anak yang berjalan sendiri atau tampak seperti terasing dari anak-anak yang lain. Sehingga banyak dari mereka yang sering berada di taman bermain dan mengamati kebiasaan anak-anak.
Anak-anak dan orang dewasa memiliki pola pemikiran yang berbeda. Anak-anak biasanya hanya melihat sesuatu sebagai teman baru yang dapat memahaminya dan suka bermain bersama. Itulah sebabnya seorang paedofil menggunakan cara pendekatan halus terlebih dahulu untuk menarik perhatian anak-anak.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk melindungi anaknya dari kekerasan seksual, seperti dikutip dari Health24, yaitu:
1. Pendidikan harus dimulai sejak usia 3-4 tahun. Orangtua harus mengajarkan pada anak bahwa tubuh yang dimilikinya adalah hal yang istimewa, karenanya semua bagian tubuh harus dilindungi oleh milik pribadi.
2. Mengajarkan anak untuk tidak mengizinkan orang lain menyentuh bagian tubuhnya.
3. Mengajarkan anak untuk tidak menanggalkan pakaiannya di depan orang lain, serta mengajarkan anak untuk segera memberitahu orangtuanya jika ada orang lain yang memintanya untuk menanggalkan pakaian atau mencoba menyentuh bagian pribadinya.
4. Memastikan anak mendapatkan perhatian positif yang cukup di rumahnya. Biasanya paedofil sering mengajak anak yang merasa kesepian dan kurang perhatian dari orang-orang disekitarnya.
5. Mengajarkan anak untuk tidak memberikan informasi pribadi apapun pada orang lain, ini adalah hal yang sulit bagi anak-anak. Jadi cobalah untuk membantu mereka memahami pada kondisi apa mereka harus memberikan informasi pribadinya dan kondisi bagaimana yang tidak boleh.
6. Sebagai orangtua, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mendidik anak-anak tentang dunia yang mereka tinggali. Menjelaskan padanya tidak semua orang itu baik dan tidak semua orang itu buruk, serta bantulah ia untuk memahaminya.
7. Orangtua bisa membantu melindungi anak-anaknya dengan cara memberitahu kondisi seperti apa yang berbahaya bagi anak, sehingga anak bisa menyadari bahaya tapi tidak akan merasa takut setiap saat.
8. Menyisihkan waktu bersama anak-anak untuk memberitahunya mengenai orang-orang yang berbahaya dan memberikan pemahaman tanpa bermaksud untuk menakuti-nakutinya.
9. Usahakan untuk selektif dan hati-hati dalam memilih perawat untuk anak-anak.
10. Mengajarkan anak untuk tidak memasuki rumah, mobil atau menerima pemberian dari orang dewasa yang tidak dikenalnya. Selain itu menjelaskan pada anak bahwa dirinya juga berhak mengatakan tidak pada orang dewasa.
Title Post: 10 CARA MELINDUNGI ANAK DARI KEKERASAN SEKSUAL
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: garenx
Terimakasih sudah berkunjung di blog saya, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Author: garenx
Terimakasih sudah berkunjung di blog saya, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 comments:
Post a Comment